Kamis, 26 Juni 2014

1. DESKRIPSI DIRI

Nama Saya MUH.IRFAN. Saya adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara. Lahir pada tanggal 17 November 1994. Saya tinggal bersama kakak dan seorang teman lelaki. dan Sekarang Saya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi Universitas Islam Alauddin Makassar
Secara kepribadian Saya cukup disiplin, humoris, sangat menghargai orang lain apalagi terhadap orang yang lebih tua. Saya juga selalu bersikap ramah tamah dan murah senyum.Di waktu senggang kuliah, Saya juga suka bermain game, dan berkumpul dengan teman-teman. tapi saya di batasi waktu karena ada suatu hal yang wajib juga di samping kuliah,yaitu kerja.jadi saya harus pintar-pintar mengatur jadwal kuliah, pekerjaan dan ngumpul sama teman-teman.
Dalam setiap pribadi pasti mempunyai kekurangan begitupun dengan Saya, terkadang Saya mudah marah, sedikit pendiam dan pemalu. Jika marah ekspresi raut wajah Saya selalu terlihat jelas. Saya tidak suka dengan orang yang sombong dan suka berbohong, karena menurut Saya jujur dan rendah hati adalah hal paling mendasar untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. saya lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerja,di banding ngumpul-ngumpul sama teman,karena kalau habis kuliah saya langsung cepat ke tempat kerja,jadi waktu luang saya pada siang hari untuk teman teman tidak ada,jadi untuk ngumpul -ngumpul bareng teman-teman hanya bisa pada malam hari,and bagi saya hambatan atau tantangan dalam kehidupan harus kita lewati semua,karena kehidupan yang membuat kita seperti itu and kata gagal dalam kamus saya itu tidak ada,asalkan kita mau berproses and berusaha di tambah doa itu insya allah ada hasilnya,,dunia pekerjaan and dunia kampus sangatlah berbeda and kata orang sangatlah sulit kuliah sambil kerja tapi bagi saya fine fine aja.karena tidak ada kata sulit jika di jalani dengan sungguh-sungguh,kuliahku adalah prioritas utamaku untuk menggapai impianku dan sekarang saya harus berjuang sekuat tenaga agar kuliah and kerjaku bisa jalan dua2x,prinsip hidupku adalah .hidup adalah perjuangan dan tantangan perjuangan untuk berhasil mencapai kusuksesan dan tantangan lah jadi prosesnya...
            Menurut Saya keluarga adalah segalanya, karena mereka yang selalu memberikan semangat dan selalu mendukung Saya dan mendoakan saya. Saya selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan di dalam kehidupan Saya. Hal yang selalu ingin Saya lakukan adalah bisa membahagiakan orang tua disamping orang tuaku, ada kakak saya yang sangat mendukung penuh dan membantu dalam segala hal yang jelas jaza-jaza kakakku tdk akan terlupakan sepanjang hidupku dan dengan membuat mereka bangga dan bisa menjadi orang yang berguna untuk orang lain.

2. POLITIK
 (384-322 SM) dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan kata politik melalui pengamatannya tentang manusia yang ia sebut zoon politikon. Dengan istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah politik dan interaksi antara dua orang atau lebih sudah pasti akan melibatkan hubungan politik. Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari manusia, misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan posisinya dalam masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan ketika ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya
Banyak dipahami orang kalau politik itu kotor, politik itu jelek, politik itu tidak baik.Sangat disayangkan dengan pemahaman yang demikian terhadap arti politik atau pengertian tentang politik.Pengertian politik pada dasarnya atau hakekatnya adalah pengertian tentang kenegaraan , Politik adalah ilmu tentang negara, tentang pemerintahan, atau pengetahuan tentang kehidupan bernegara, Asal kata politik itu adalah Polic bahasa Yunani yang karena disitulah dahulu berkembang suatu bentuk pemerintahan yang tertata.
arti Politik, sehingga orang yang ahli kenegaran adalah dia disebut politicus. Lagi jangan diartikan politik itu adalah akal akalan  atau minteri, sehingga orang yang ahli politik atau berkecipung didunia politik dikonotasikan atau diartikan sebagai orang yang pinter ngakali, itu arti atau asumsi yang keliru.
Lalu mengapa , pemahaman yang demikian terhadap kata politik, yang kotorlah, yang tidak baiklah, yang jengkelkan , ternyata menjadi pemahaman yang benar atau orang banyak selalu terdengar berkomentar demikian.
sebenarnya adalah fakta atau perilaku yang memang ada atau terjadi pada oknum atau orang -orang pelaku politik. Jadi Bukan Politiknya yang jelek, tapi Orangnya , personnya, kelompoknya, organisasinya.
Disini mari kita bedakan. Memang berbicara tentang politik yang notabena adalah Kenegaraan, adalah Pemerintahan, adalah Kekuasaan untuk memerintah, maka memang cendrung untuk berkuasa dalam suatu negara, pihak tersebut kadang melakukan cara , kadang menjalankan taktik strategi yang cendrung kotor tadi, yang cendrung menjengkelkan pihak -pihak yang tidak mendukung.Demikian memang perebutan kekuasaan kadang mengakibatkan pertumpahan darah, menghancurkan lawan , menumpas penentang dengan cara cara yang keji.Sepertinya memang dari sononya, dari awal awal berdirinya suatu negara di dunia banyak yang diawali dengan kekerasan , banyak negara didunia dibangun dengan semboyan siapa yang kuat dia yang menang.
Jadi prinsipnya yang jelek atau yang kotor adalah unsur manusianya, unsur kelompoknya, bukan arti politiknya,. Orang yang ahli politik adalah orang yang ahli kenegaraan, yang ahli tatanan negara. Sedang kadang mereka hanya untuk bisa memegang kekuasaan, bisa berkuasa, untuk bisa menjalankan suatu pemerintahan, diperolehnya dengan cara cara yang akhirnya memberi kesan kebencian bagi orang atau bagi rakyat di negara itu.
Partai Politik adalah partai atau Organisasi yang punya akses untuk menjadi pelaku politik dinegara yang bersangkutan.Lalu bagaimana dengan negara kita Indonesia. Pada Prinsipnya pada Negara Kita Indonesia adalah tidak harus terjadi praktek praktek yang kotor yang harus dilakukan untuk eksis atau bisa mendapat tempat guna memegang kekuasaan , guna meraih posisi dalam Pemerintahan. Karena apa, Negara Kita Indonesia adalah Negara yang berdasarkan pancasila, negara yang menjunjung tinggi asas kemanusian yang adil dan beradab, negara yang berketuhanan yang maha esa. demikian lah seharusnya sistem Politik atau berjalannya politik di Indonesia.
Namun yang terjadi, kayaknya ada saja yang beraktifitas, bergerak, atau berkompetisi diantara partai politik,dipartai politik yang memberikan kesan kotor, Jelek, menjengkelkan, sehingga kadang kita atau rakyat menjadi apatis, menjadi golput, menjadi antipati, menjadi benci. Nah ada benarnya tuh, tapi jangan benci pada kata politik. malah dikuliahkan diajarkan di dunia pendidikan tentang ilmu politik, ada fakultas ilmu sosial dan politik , bedakan antara Ilmu Politiknya dengan oknum yang haus kekuasaan sehingga sampai melakukan cara cara yang menyimpang dari dasar negara kita ya, pancasila itu.Oke, barang kali ada salah nya, itu adalah kesalahan saya, jika benar itu memang kebenaran dari ilmu itu sendiri.

3. TEKNOLOGI
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya 

Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya 

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi : 
1.         Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)  
2.         Teknologi Informasi  adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)  
3.         Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)  
4.         Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)  
5.         Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003)
       Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik
Politik adalah kegiatan pengambilan keputusan kolektif untuk kepentingan bersama. Ditinjau dari makhluk sosial, jelaslah bahwa politik merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Dari sebuah keluarga kecil, keanggotaan kelas, hingga negara adalah sebuah kegiatan politik.Politik memerlukan keterampilan berkomunikasi agar tujuan utama dari hal yang sudah ditetapkan bersama dapat tercapai. Kegiatan komunikasi yang konvensional tidak gampang dan tidak efisien untuk dilakukan, apalagi jika kegiatan politik itu adalah sebuah negara yang mengurus ratusan juta penduduk dan harus disampaikan dengan cermat. Dari sinilah teknologi informasi digunakan untuk membantu menyatukan kegiatan politik.
 Teknologi Informasi Politik
Untuk mencapai tujuan maka kegiatan politik memerlukan interaksi. Interaksi utama sebagai manusia modern adalah komunikasi. Dengan adanya teknologi informasi maka kegiatan komunikasi akan lebih mudah, cepat, dan efisien. Hal ini tentu akan memberi kontribusi besar bagi kegiatan politik.
Sayangnya di hingga saat ini kegiatan politik seringkali terbentur masalah untuk berhubungan seperti jauhnya jarak antara yang satu dengan yang lainnya, hingga kegiatan pengarsipan yang kacau dan rumit hingga perkembangan cita-cita suatu golongan terganggu akibat tercecernya sumber evaluasi. Padahal hakikat dari politik adalah hubungan antar manusia dengan kekuatan otoritas untuk mendapatkan satu tujuan, namun jika hubungan itu tidak dapat dilaksanakan maka sia-sia lah kegiatan politik tersebut.
Kegiatan politik identik dengan kegiatan kenegaraan yang ruwet dan tidak menyenangkan. Padahal, tanpa adanya politik maka sistem negara tidak bisa berjalan. Demokrasi tidak berkumandang. Suara rakyat tidak dapat direalisasikan. Generalisasi pandangan terhadap politik ini diakibatkan ketidaknyamanannya bagi masyarakat yang awam terhadap politik. Bagi
Anggota MPR menggunakan budayanya dan pandangannya sendiri dalam menghadapi masalah. Mayoritas masyarakat menggunakan pandangan awam  untuk berpendapat. Dikarenakan tidak sinkronnya dalam menyampaikan pendapat antara wakil rakyat dengan rakyat menyebabkan pendapat yang diajukan wakil rakyat berbeda dengan yang diinginkan sesungguhnya.
Kacaunya sistem dan masih primitifnya kegiatan politik di era modern ini menjadikan kegiatan pembangunan menjadi terpuruk. Komunikasi yang terkesan satu arah membingungkan masyarakat untuk ikut berkontribusi kepada pemerintah. Padahal dituangkan di konstitusi bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, namun dalam realisasinya minim. Bila tidak ditindaklanjuti maka rakyat dapat menjadi pasif dan sistem demokrasi tidak berjalan.
Dimungkinkan bahwa teknologi informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan untuk pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemilihan umum yang konsep tersebut telah muncul di beberapa negara maju. Selain itu masyarakat bisa menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para eksekutif dan legislatif pemerintah melalui e-mail atau forum elektronik melalui web yang dibangun pemerintah setempat
Dari pandangan tersebut maka masyarakat akan meminta kejelasan informasi, transparansi, kebebasan berpendapat, dan pengajuan saran. Hal ini merupakan pilar demokrasi yang utama.  Permintaan masyarakat ini perlu difasilitasi dengan jejaring sosial yang luas antara masyarakat ke masyarakat dan masyarakat ke pejabat tinggi.
Teknologi informasi memberikan fasilitas jaringan sosial yang luas bagi kegiatan komunikasi antar pejabat negara dan masyarakat. Sebagai contoh realisasi kini sudah banyak negara-negara maju yang memulai penerapan kegiatan politik yang menggunakan teknologi informasi secara penuh untuk menghubungi antar departemen dan pemerintahan. Kegiatan ini disebut sebagai e-government. Bahkan seperti di negara Amerika presidennya berpidato seminggu sekali dan menjawab pertanyaan khusus dari dan kepada rakyatnya menggunakan aplikasi yang ada di internet.
Adapun fasilitas teknologi informasi yang digunakan dalam kegiatan politik di negara maju adalah sebagai berikut:
1.E-mail
E-mail adalah surat elektronik yang dikirimkan menggunakan jaringan antar komputer. Untuk negara yang sudah siap dengan e-government kegiatan surat-menyurat sudah di efesiensikan semaksimal mungkin menggunakan media elektronik. Berita yang disampaikan kepada sebuah instansi dan pejabat tertentu akan lebih mudah dan cepat dengan keamanan informasi yang tinggi. Selain itu penggunaan bertumpuk-tumpuk kertas dapat dikurangi dan mengurangi pengeluaran belanja.
2.Portal Pemerintahan
Portal adalah sebuah website khusus yang menyediakan tempat bagi divisi-divisi pemerintahan agar dapat diakses. Portal ini menyediakan tempat khusus bagi warga yang ingin mengetahui perkembangan dari kegiatan pemerintah. Portal ini juga memberikan tempat agar warga dapat berinteraksi dengan pejabat dan pelayanan masyarakat secara langsung.
3.Blogging
Blogging adalah kegiatan menulis informasi, baik berita maupun artikel, dan diletakkan di halaman yang dapat diakses. Bagi negara yang sudah menerapkan e-government maka kegiatan blogging adalah sebuah hal yang wajib dilaksanakan agar masyarakat dapat mengetahui kegiatan apa yang sedang dilakukan pemerintah. Dengan adanya blogging mendekatkan hubungan pemerintah ke masyarakat. Masyarakat dapat mengomentari apa yang pemerintah tulis. Dengan demikian demokrasi dapat terjalin dengan nyata dan pemerintah dapat segera mengevaluasi diri.
4.Video Streaming
Video streaming adalah fasilitas penaruhan video untuk dapat diakses. Kegiatan video streaming dapat dilaksanakan secara off-air, yaitu di rekam terlebih dahlu kemudian di unggah, atau secara on-air, yaitu saat itu juga objek yang di stream diakses.Di beberapa negara maju pemimpin negara secara langsung memberikan pidato dan tanya jawab kepada masyarakat menggunakan video streaming melewati internet.

 Kegiatan politik yang menggunakan teknologi informasi memiliki keuntungan yang sangat besar diantaranya :
1. Dalam Demokratisasi
Salah satu tujuan utama dalam penggunaan politik dibantu dengan teknologi informasi adalah adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat, langsung, dan nyaman. Ini membuat masyarakat lebih tanggap dan mendapatkan kemungkinan suaranya didengar secara mudah. Masyarakat yang dapat bercakap-cakap langsung dengan anggota DPR itu juga dapat melakukan review kenapa mereka memilih perwakilan mereka tersebut dan dapat menentukan pilihan untuk wakil mereka di masa depan.
2. Dampak ramah lingkungan
Dengan menggunakan teknologi informasi berarti informasi yang disampaikan kebanyakan menggunakan media digital. Surat menyurat yang mungkin pada awalnya dapat bertumpuk-tumpuk kini cukup dengan menggunakan e-mail sudah dapat dilaksanakan. Dengan demikian penggunaan kertas dapat dikurangi yang berarti penebangan pohon dapat berkurang.
3. Cepat, efisien, nyaman
Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera. 
4. Politik Internasional
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

Walaupun penggunaan teknologi informasi dalam politik memberikan benefit yang sangat banyak, namun tetap ada  dampak negatifnya, dalam segi:
1. Biaya
Walaupun politik yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
2. Jangkauan akses
Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di Indonesia.
3.Transparansi
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi
4. Privasi
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
Dalam membuat kegiatan politik menggunakan teknologi informasi menjadi nyaman maka dampak negatif yang ada harus sebisa mungkin diminimalisir. Adapun solusi yang dapat dirujuk dan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1.Masyarakat diajarkan fungsi dan manfaat teknologi informasi. Perkembangannya yang semakin pesat akan harus selalu dikejar masyarakat agar dalam kegiatan politik dan teknologi informasi masyarakat dapat mengikuti. Tanpa adanya pemahaman akan teknologi informasi maka kegiatan e-government sendiri tidak akan berjalan.
2.Kegiatan-kegiatan negara sedini mungkin menunjukkan transparansi kepada masyarakat. Masyarakat yang dapat melihat kegiatan negara maka dapat menjadi semakin kritis dan memberikan solusi tepat guna. Kegiatan yang ditutup-tutupi oleh negara hanya akan memberikan rasa tidak percaya dari masyarakat.
3.Masyarakat diberikan pemahaman menyeluruh tentang etika dalam teknologi informasi agar dapat membentengi diri dalam penyalahgunaan privasi, baik itu dari orang lain maupun negara. Dengan demikian data-data yang tersalurkan adalah data yang memang dibutuhkan untuk pengembangan negara dan bukan data pribadi yang tidak berhak untuk disebarkan.

(ARTIKEL BEBAS)
5. PEMANASAN GLOBAL
pemanasan global adalah meningkatnya temperatur rata-rata bumi sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh Efek Rumah Kaca. Panas dari bumi yang seharusnya dipantulkan lagi ke angkasa, tertahan oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. Gas tersebut antara lain adalah karbon dioksida dan metana. Faktor utama penyebab makin meningkatnya gas-gas tersebut adalah perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Kebutuhan manusia terus bertambah. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut dengan cepat dan efesien, dibutuhkan industri-industri besar. Memang hasilnya bagi manusia sangat menguntungkan, tapi limbah hasil keluaran pabrik itu yang sangat tidak berpihak pada alam. Air, Udara, dan tanah akan tercemar jika tidak ditangani dengan sistem penanggulangan yang berwawasan lingkungan. Meningkatnya jumlah kendaraan berbahan bakar fosil juga akan ikut mempercepat pemanasan global. Asap hasil emisi kendaraan bermotor yang tidak sempurna mengandung karbon dioksida dan karbon monoksida. Dua jenis material tersebut tidak sanggup diserap seluruhnya oleh tumbuhan yang jumlahnya semakin berkurang. Dampak yang diakibatkan oleh pemanasan global hampir semuanya negatif. Mungkin ada beberapa dampak positif dari fenomena ini, tapi yang akan kita bahas hanyalah dampak negatifnya.Secara tidak langsung, pemanasan global ini berpengaruh pada cuaca yang tidak menentu. Suhu rata-rata permukaan bumi meningkat secara bertahap. Dari naiknya suhu rata-rata tersebut, tingginya permukaan air laut juga berpengaruh. Pemanasan yang berpusat di belahan utara bumi,menyebabkan es di kutub utara mencair. Dengan cairnya es tersebut, debit air laut akan bertambah dan menyebabkan pulau-pulau rendah akan tenggelam dan hilang. Hasil pertanian pun tidak luput dari pengaruh pemanasan global. Hujan atau kemarau yang terlalu panjang, menyebabkan sering terjadi banjir atau kekeringan parah.
Dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2007, dapat dilihat dampak pemanasan global yang akan terjadi per 1 derajat Celcius kenaikan rata-rata suhu dunia dalam rentang kenaikan 1-5 derajat Celcius. Berdasarkan data ini, antara 1970 hingga 2004, diIndonesia telah terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1 derajat Celcius yang dapat mengakibatkan penurunan produksi pangan sehingga bisa meningkatkan risiko bencana kelaparan, peningkatan kerusakan pesisir akibat banjir dan badai, peningkatan kasus gizi buruk dan diare, serta perubahan pola distribusi hewan dan serangga sebagai vektor penyakit. Dari segi kesehatan, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakitatau meninggal karena stress udara panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria. Persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperatur meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, demam berdarah dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
Dampak negatif dari pemanasan global memang sangat banyak. Baik itu secara langsung atau tidak langsung pada manusia. Secara tidak langsung yaitu dengan merusak lingkungan yang akan mengganggu pemenuhan kebutuhan manusia. Secara langsung yaitu dengan suhu yang terasa semakin panas yang mengganggu kesehatan manusia. Pemanasan global memang tidak bias dicegah, Tapi hal tersebut masih bisa diperlamban. Mulai dengan pengembangan teknologi yang berwawasan lingkungan dan menjalankan prinsip daur ulang, menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, dan mengurangi penggunaan SDA yang tidak perlu.
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
 Langkah Lanjut
· Memperbanyak jalur sepeda dan pejalan kaki. mengurangi penggunaan kendaraan pribadi .
· Memberi label jumlah CO2 yang dihasilkan pada produk makanan.
· menghisap CO2 dan menyimpannya di dalam tanah.

Minggu, 01 Juni 2014

MAKALAH TENTANG PERILAKU ORGANISASI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul“Perilaku Organisasi”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Individu pada mata kuliah “Pengantar Administrasi”.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing  serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa. 
                                                                            Makassar, 1 juni 2014

       
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………….....................................................................   i
KATA PENGANTAR  ………………….................................................................  ii
DAFTAR ISI………………………………………….............................................  iii
A.     BAB  1 PENDAHULUAN
a.       LATAR BELAKANG.......................................................................................... 1
b.      RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 2
c.       TUJUAN DAN MANFAAT................................................................................. 2
B.     BAB II PEMBAHASAN
a.       PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI........................................................ 3
b.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ORGANISASI....5
1. Peningkatan produktivitas....................................................................................5
2.Pengurangan kemangkiran....................................................................................5
3. Penurunan turn over............................................................................................5
                  4. Peningkatan kepuasan kerja................................................................................5
 c.    FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PERILAKU ORGANISASI..... 9
     C.   BAB III PENUTUP
           a.     KESIMPULAN................................................................................................. 12
           b.     SARAN............................................................................................................. 12
          DAFTAR PUSTAKA
                 
                                   BAB 1 PENDAHULUAN                                        
A.Latar belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi,dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomisosiologiilmu politikantropologi dan psikologi.
Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah menjadi suatu “binatang” yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan konseptual. Atau dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif tertentu dari seseorang yang merumuskan tersebut.
Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan menyinggung sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.


B. Rumusan masalah
          Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari perilaku organisasi?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi?
3. Apa faktor-faktor yang menghambat perilaku organisasi?
C. Tujuan dan manfaat
Tujuan
 a. Untuk mengetahui pengertian Perilaku Organisasi
 b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
 c. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat perilaku organisasi
Manfaat
1.       Bagi penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentang Perilaku organisasi.
2.        Bagi mahasiswa, manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Perilaku Organisasi






BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian perilaku organisasi
Pengertian perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mengamati tentang pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku dalam struktur organisasi dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan guna memperbaiki keefektifan organisasi.
Dari pengertian tersebut diatas berdasarkan thesis bahwa pengertian manajemen ialah pencapaian tujuan dengan bantuan orang lain, maka manajemen harus memusatkan pada hubungan antar orang. Hal ini kadang-kadang juga disebut penelahaan “human relation”, “leadership” atau “behavioral sciences approach”. Pada perilaku keorganisasian dikembangkan teori-teori baru, metode dan teknik ilmu pengetahuan sosial dalam peristiwa-peristiwa antara perorangan dan dalam hubungan perorangan sampai pada hubungan kebudayaan. Dengan kata lain hubungan ini menekankan pada aspek kemanusiaan didalam manajemen, dengan prinsip apabila orang-orang bekerjasama untuk mencapai tujuan tujuan tertentu, maka sudah seharusnya apabila orang sudah mengerti orang lain yang menjadi teman/kelompok kerjanya.
Perilaku organisasi konsern dengan situasi hubungan manusia, sebab hal ini eratkaitannya dengan: pekerjaan, absensi, pergantian karyawan, produktivitas, prestasi seseorang dan manajemen. Perilaku keorganisasian juga meliputi: motivasi, perilaku dan kekuatan/tenaga kepemimpinan, komunikasi antar personal, struktur kelompok dan proses, konflik, desain pekerjaan, dan stres.
Dari keterangan tersebut diatas dapat diilustrasikan statemen yang berkaitan dengan manfaat perilaku keorganisasian sebagai berikut :Tingkat kegembiraan/keserasian karyawan menjadikan karyawan tersebut menjadi produktif.Semua individu karyawan produktif, bila pimpinan bersahabat, menaruh kepercayaan dan mengadakan pendekatan.
1.      Efektifitas interview dalam seleksi.
2.      Setiap orang berkeinginan/bertantang dalam pekerjaan.
3.      Pelaksanaan pekerjaan dengan baik.
4.      Setiap termotivasi oleh uang.
5.      Sebagian besar orang sangat lebih konsern terhadap ukuran besarnya gaji kemudian yang lainnya.
6.      Sebagaian besar efektivitas kelompok dengan ketiadaan konflik.

Kebenaran dan keadaan statemen/pernyataan tersebut sepenuhnya adalah adalah teruji oleh kepentingan waktu sehingga sistematik pendekatan dalam studi perilaku keorganisasian dapat memberikan improvisasi yang bersifat menjelaskan dan prediksi kecakapan/ketrampilan, bakat/kemampuan. Kemampuan berhubungan dengan sifat yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang menyesaikan pekerjaan, sedangkan kecakapan/ketrampilan berhubungan dengan menyelesaikan pekerjaan tugas yang dimiliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat.
   B.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perilaku organisasi
1.Peningkatan produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
2.Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran  yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
3.Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.
4.Peningkatan kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara perhitungan matematis.
Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Apa yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku: perorangan (individu) kelompok struktur.
Perilaku organisasi mempunyai tiga dimensi konsep, yaitu :
1)Dimensi Konsep
Dimensi konsep mencakup ilmu pngetahuan, sosiologi, antropologi budaya, dan seluaruh elemen sosial yang mempengaruhi berdirinya ilmu pengetahuan yang saling berkaitan.
2)Dimensi Sistem
Dimensi sistem mencakup bagaimana proses manajemen yang dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan secara efektif dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-pendekatan matematis atau logika.

3)Dimensi Manusia
Dimensi manusia adalah faktor penentu dalam organisasi yang tercermin dari ilmu psikologi.karena,adanya organisai adalah adanya manusia.
(Miftah Toha dan Reni Rosari, UGM)
Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya ilmu perilaku organisai yang terdiri dari muliti disiplin ilmu (antroplogi kultural, sosiologi, psikologi dan manjemen) sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu tersebut perilaku organisai dapat dibahas. Dalam tataran konsep ilmu ini membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat perilaku manusia, budaya, sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga antara manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi
PENDEKATAN STUDI PERILAKU ORGANISASI
Perdekatan yang menandai perkembangan awal dari studi perilaku yang merupakan pendekatan perspektif teoritis-makro, yakni :
 a)Pendekatan tradisional
Tokoh-tokoh dalam pendekatan tradisional seperti W. Taylor dan Max Weber. Pendekatan tradisional memberikan kontribusi dalam studi manajemen antara lain :Telah mengenalkan teori-teori rasional yang sebelumnya belum ada,Memusatkan perhatian pada peningkatan produktifitas dan kualitas Menyediakan mekanisme administratif yang sesuai bagi organisasi,
b)Penerapan pembagian kerja,
Meletakkan landasan mengenai efisiensi metode kerja dan organisasi,mengembangkan prinsip-prinsip yang umum dalam manajemen.Pendekatan ini kemudian banyak ditinggalkan karena hanya menekankan aturan-aturan formal, spesialisasi, pembagian tanggung jawab yang jelas dengan member perhatian relatif kecil terhadap arti penting personal dan kebutuhan sosial dari individu-individu yang berada dalam organisasi.
c) Pendekatan hub.kerja kemanusiaan (human relation approach)
Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini seperti Elton Mayo. Pendekatan hubungan kerja kemanusiaan memberikan beberapa sumbangan pemikiran dan hipotesisi baru, antara lainSecara eksplisit pertama kali mengenalkan peranan dan pentingnya hubungan interpersonal dalam perilaku kelompok,
Secara kritis menguji kembali hubungan antara gaji dan motifasi,Mempertanyakan anggapan bahwa masyarakat merupakan kelompok individu yang berusaha untuk memaksimalkan pemenuhan kepentingan personalnya,Menunjukkan bagaimana sistem teknis dan sistem sosial saling berhubungan,Menunjukkan hubungan antara kepuasan kerja dan produktifitas.
Kelemahan pendekatan ini adalah :
·         Mengesampingkan pengaruh struktur organisasi terhadap perilaku individu,
·         Memandang organisasi sebagai sistem tertutup dan mengabaikan kekuatan lingkungan politik, ekonomi, dan lingkungan yang lain,
·         Tidak menjelaskan pengaruh kesatuan kerja terhadap sikap dan perilaku individu,
·         Meremehkan motifasi keinginan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan kesadaran sendiri berkaitan dengan segala  sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan,
·         Memusatkan perhatian pada pengaruh kelompok kecil namun mengabaikan pengaruh struktur sosial yang lebih luas.
d) Pendekatan perilaku organisasi (organizational behavior approach)
Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini adalah Thoha dan Gibson. Thoha menyatakan bahwa perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi dan bagaimana sperilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Gibson pendekatan perilaku organisasi adalah :
Ø  Way of thinking
Ø  Tingkat analisis pada level individu, kelompok, dan organisasi.
Ø  Interdisciplinary field
Ø  Memanfaatkan berbagai disiplin, model, teori, dan metode dari disiplin yang ada.
Ø  Humanistic orientation
Ø  Manusia dan segala sikap, perilaku, persepsi, kapasitas, perasaan, dan tujuan merupakan nilai utama.
Ø  Performance oriented
Ø  Selalu mengarah pada performance.
Ø  External environment
Ø  Lingkungan eksternal mempunyai pengaruh terhadap perilaku organisasi.
Ø  Metode ilmiah (scientific method)
Ø  Application orientation
Ø  Memusatkan perhatian pada untuk menjadwal berbagai permasalahan yang muncul dalam konteks manajemen organisasi.Perenan
LINGKUP PERILAKU ORGANISASI
-          Mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga tingkatan analisis.
-          Tingkatan Individu : karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
-          Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
-          Tingkatan Organisasi : faktor-faktor organizational yang mempengaruhi perilaku.
  B.  Faktor-Faktor Yang Menghambat Perilaku Organisasi

        Herbert Kaufman dalam bukunya Limits Of Organization Change
(1985 :8)
Mengemukakan bahwa kegagalan untuk mengadakan perubahan didalam organisasi dapat
Disebabkan oleh beberapa faktor :

Faktor – factor tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori , yaitu :
A.    Hasrat untuk mempertahankan kestabilan hidup bersama (acknowledged collective benefits of stability)
B.     Pertimbangan atas lawan-lawan yang mungkin dihadapi untuk mengadakan perubahan (calculated opposition to change).
C.     Ketidakmampuan untuk mengadakan perubahan (inability to change)
a.       Hasrat untuk mempertahankan manfaat kestabilan hidup bersama  (acknowledged collective benefites or stability) dengan aturan yang sudah melembaga pada suatu organisasi telah terbentuk pola prilaku yang sudah disepakati dan tampil sebagai iklim kerja yang mewarnai kehidupan organisasi yang menciptakan kehidupan stabil dengan rasa aman dan silahturahmi yang baik antara individu yang terkait. Oleh karena itu adanya perubahan dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan dan keresahan sehingga mengundang ketidak stabilan organisasi.
b.      Pertimbangan atas lawan-lawan yang mungkin akan dihadapi dalam mengadakan perubahan (calculated opposition to change)

D.    Kelompok oposisi atas perubahan akan datang dari dalam maupun dari luar organisasi, baik secara perseorangan maupun berkelompok. Munculnya kaum oposisi ini dapat berdasarkan pada berbagai alasan antara lain :
E.     Untuk melindungi keadaan yang dipandang sudah baik dan sedang dinikmati (prevailing advantage).
F.      Untuk melindungi kualitas yang sudah ada (protection of quality), dalam hal ini dikhawatirkan perubahan didalam organisasi akan menimbulkan gangguan terhadap kualitas produk yang sudah dicapai.

G.     Kekhawatiran akan biaya perubahan (psyhic of change). Dalam hal ini perubahan organisasi terhambat oleh pertimbangan manfaat perubahan dibandingkan dengan biaya yang harus digunakan.
H.    Ketidakmampuan untuk berubah menurut pendapat Herbert Kaufmant (1985:15) adalah karena beberapa alasan antara lain :
1). Pembuatan mental (mental Blinders)
        a). Pembuatan Mental (Mental Blinders)
              Pembuatan mental didalam organisasi antara lain melalui prilaku secara terprogram melalui metode yang sama dengan pengarahan, instruksi atau indoktrinasi sehingga tertanam pada semua anggota organisasi. Pengisian posisi didalam organisasi didasarkan pada pemilihan tidak hanya atas keahlian.

2). Hambatan Sistem (systemic Obstacles)
        a). Hambatan Sistem
              Hambatan system merupakan hambatan internal dalam diri orang-orang dalam organisasi yang membentuk Karena pengendalian dari luar diri orang-orang tersebut, yaitu dari system organisasi.
Hambatan-hambatan tersebut meliputi :
1). Keterbatasan sumber daya (resource limition)
      Hal ini terjadi karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, sehingga tidak mampu membiayai perubahan yang diharapkan.
2). Terperangkap oleh biaya (Sunk Cost)
      Perubahan yang diharapkan dilaksanakan dalam organisasi dapat terhambat karena organisasi terperangkap oleh biaya yang harus dikeluarkan untuk kekayaan yang tidak dapat dengan cepat diuangkan sebagai akibat investasi pada kekayaan tetap yang memberikan hasil (ROI) tidak sesuai dengan yang diharapkan.

3). Akumulasi hambatan-hambatan perilaku yang bersifat resmi (accumulations of official constrain’s on Behaviour).
      Hambatan-hambatan ini dapat berupa status, ketentuan-ketentuan hokum, hubungan personal didalam struktur organisasi ,dan lain-lain, yang semakin berpengalaman suatu organisasi, semakin berkembang ketentuan-ketentuan resmi yang melembaga dan membatasi perilaku individu-individu didalamnya.

4). Hambatan-hambatan  perilaku yang tidak resmi dan tidak direncakan.
     Hambatan ini datang melalui kelompok informal didalam organisasi formal, berupa antara lain sabotase bawahan terhadap program perubahan.

5). Kesepakatan antar organisasi
      Perubahan organisasi juga dapat terhambat oleh kesepakatan organisasi dengan organisasi lain. Kesepakatan ini dapat berupa kontak kerja, kesepakatan dengan pelanggan (perjanjian jual beli), kesepakatan dengan pesaing (melalui OPS), kesepakatan untuk mematuhi ketentuan pemerintah, dan lain-lain.
Untuk melaksanakan perubahan didalam organisasi, maka hambatan-hambatan tersebut harus dapat diantisipasi dan diatasi, mengingat bahwa perubahan didalam organisasi merupakan tuntutan yang perlu dilaksanakan seiring dengan laju dinamika masyarakat tempat organisasi berbeda. Perubahan ini dapat dilaksanakn sebagai keharusan atau secara sukarela (involuntary change or voluntary change).

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Iklim organisasi adalah persepsi individu terhadap praktek dan prosedur yang berasal dari pengalamannya berinteraksi di lingkungan organisasinya, dalam hubungannya dengan kesejahteraan mereka dan dapat mempengaruhi perilakunya di organisasi.
Kualitas pelayanan merupakan bentuk performansi yang identik dengan perilaku karyawan di perusahaan. Perilaku karyawan tersebut di perusahaan dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi. Iklim organisasi yang positif terwujud ketika karyawan mempersepsi positif suasana, dimensi-dimensi, praktek, dan prosedur di tempat kerjanya. Hasilnya yaitu sikap dan perilaku karyawan yang timbul pun positif dan mendukung ke arah pemberian pelayanan yang berkualitas.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi memiliki sumbangan efektif terhadap kualitas pelayanan sebesar sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam analisis ini.  
     
       B.SARAN
                  1.      Bagi Karyawan
Dilihat dari hasil kualitas, sebaiknya karyawan harus lebih konsisten dan disiplin lagi dalam menjalankan standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk perbaikan iklim organisasi, sebaiknya untuk Direktur sebisa mungkin mewujudkan iklim oragnisasi yang positif atau menyenangkan karyawannya.


2.Bagi Perusahaan
Tim manajemen sebagai tim pelaksana perusahaan sebaiknya menciptakan praktek-praktek kerja dan situasi kerja yang kondusif dan menyenangkan karyawannya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan iklim organisasi tersebut yaitu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk lebih maju, naik jabatan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Perusahaan sebaiknya meninjau dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.  Pelaksanaan usaha-usaha tersebut akan membuat karyawan merasa bahwa perusahaan memperlakukan mereka dengan baik dan memenuhi kebutuhan mereka sehingga tercipta iklim organisasi yang positif. Untuk peningkatan kualitas pelayanan, tim manajemen dapat menyelenggarakan kompetisi pelayanan, yaitu karyawan yang memberikan pelayanan terbaik dan konsisten menjalankan Six Steps Service akan diberikan reward. Kompetisi tersebut dapat membuat karyawan termotivasi untuk terus-menerus memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan dan pada akhirnya akan terbiasa untuk konsisten menjalankan standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan perusahaan.

                                                         DAFTAR PUSTAKA

Ø  Muchlas, M. 2005. Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Ø  Khaerul Umam, 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ø  Hendyat Soetopo, 2010. Perilaku Organisasi Teori Praktik di Bidang Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Ø  Dr. Erliana Hasan, M.Si., 2010. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama.